Powered By Blogger

Sabtu, 28 Agustus 2010

Pendahuluan Dan Tujuan Panduan Dasar Belajar Biola


Secara otodidak, piano dan gitar dapat dipelajari seseorang hanya dengan melihat orang lain bermain. Tetapi saat kita dihadapkan pada sebuah instrumen musik yang tidak memiliki grip (pembatas nada seperti yang terdapat pada gitar), pertanyaan terbesar orang awam adalah “bagaimana membunyikan nadanya? kan tidak ada gripnya?…”, ini sebuah keunikan yang sebenarnya merupakan tantangan.

Melalui blog ini, saya ingin berbagi untuk mencoba membantu teman-teman yang ingin bermain biola tetapi tidak memiliki petunjuk sebagai panduan. Apa yang saya uraikan disini merupakan cara mengajar saya (pengembangan dari para guru saya), yang dirangkum dengan beberapa metode lain dari berbagai sumber.

Nah, disini, teman-teman dituntut sudah bisa membedakan tinggi rendahnya nada dalam lintasan nada paling dasar yaitu “solmisasi” atau “do-re-mi-fa-so-la-si-do”, yang disebut sebagai tangga nada. Dan, teman-teman sudah bisa (bukan mahir) mendengar dan membunyikan kembali dengan suara sendiri (menyanyikan) bagaimana bunyi nada do, re, mi,… dan seterusnya.

Harapan saya semoga apa yang saya uraikan disini dapat menjadi petunjuk yang cukup baik bagi anda yang ingin belajar biola secara mandiri. Saya berterima kasih dan sangat menghargai komentar dan respon pengunjung, agar panduan belajar biola pada blog ini dapat menjadi sumber informasi yang baik. Semoga Bermanfaat

Salam Hormat

________________________________________________________

Belajar Biola 02 – Mengenal Biola Dan Cara Menyetem


Mengenal Biola Dan Nama Setiap Bagiannya

Penalaan (Menyetem) Biola

@ Biola dapat di tala (distem) dengan bantuan keyboard psr 2100 (atau tipe lainya).

@ Nada G (senar G) pada biola bunyinya harus terdengar sama dengan nada G seperti yang ditunjukkan pada keyboard. Hal ini berlaku untuk ketiga senar lainnya (D, A dan E).

Tuning Peg



@ Tuning peg di putar (Gambar 1) ke depan : untuk menaikkan nada (mengencangkan senar), ke belakang : untuk menurunkan nada (mengendorkan senar).

@ Kencangkan tuning peg sambil diberi sedikit tekanan (dorongan ke dalam), supaya tidak mudah kendor.

@ Hati-hati saat memutar tuning peg, terlebih untuk biola yang harganya dibawah 1 juta (pengalaman pribadi, seperti biola milik saya sendiri), tuning peg mudah patah, karena kualitas kayu yang digunakan kurang baik (Gambar 2). Tapi dapat diganti, karena suku cadang ini di jual di toko musik.

* Teknik penalaan pada biola berbeda dengan teknik penalaan pada gitar. Gitar menggunakan sistem layaknya baut dan mur, sedangkan biola, tidak.

@ Jadi, pada biola, tuning peg dikencangkan secara perlahan, satu demi satu secara menyeluruh, jangan main tancap gas :-) hanya pada satu senar saja langsung menuju nada yang diinginkan.

Secara menyeluruh maksudnya :

* Saat memutar tuning peg, lakukan pemutaran “sedikit” demi “sedikit” pada semua tuning peg.
* Mulai dari senar G (misalnya) : putar “sedikit”, lalu menyusul (misalnya) senar E juga “sedikit”, dan seterusnya hingga mencapai penalaan yang sesuai.
* Hindari pemutaran/pengencangan tuning peg (penalaan) secara langsung untuk mencapai nada yang tepat untuk satu senar saja, atau . . .
* Hindari mengencangkan satu senar saja (misalnya hanya senar G) hingga mencapai nada sebenarnya (nada G). Hal ini dapat menyebabkan senar biola anda putus, apalagi jika kualitas senarnya boleh dibilang jelek. Bukan berarti senar yang berkualitas dapat diperlakukan semaunya :D

*keterangan “sedikit” demi “sedikit” = jarak putaran antara 1 s/d 5 mili.

@ Terkadang, menyetem menggunakan tuning peg akan langsung mendapatkan bunyi yang tepat/ sesuai, jika belum, maka penalaan dilakukan dengan menggunakan fine tuning (Gambar 3).

@ Fine tunging di putar perlahan ke arah kanan untuk menaikkan nada atau ke kiri untuk menurunkan nada sehingga dapat menghasilkan penalaan yang sesuai.

@ Untuk penalaan yang akurat, sebaiknya gunakan alat penalaan digital (digital tuner) seperti gambar dibawah ini. Ada banyak jenis digital tuner , apabila telinga kita sudah “terbiasa”, maka kita dapat menggunakan violin pitch pipe.

Chromatic Tuner



@ Selain untuk menyetem, Digital Chromatic Tuner ini sangat bermanfaat jika digunakan dalam berlatih, hingga kita bisa melihat dengan jelas apakah nada yang kita bunyikan sudah tepat atau belum (bersambung / cara penggunaannya akan segera saya jelaskan).

Belajar Biola 03 – Bow Dan Hars (Rosin)

Mengenal Bow Dan Hars (Rosin).

@ Kenapa senar digesek tidak menghasilkan bunyi?.

Jika biola masih dalam keadaan baru (baru saja dibeli, dan bow belum pernah digunakan) hair bow masih licin, sehingga ketika senar digesek tidak akan menghasilkan bunti. Hair terlebih dahulu perlu di gosokkan pada hars, atau sebaliknya, hars digosokkan pada bow (hair).

Bow Dan Hars 01

@ Bow hair yang masih baru kelihatan mengkilap dan sedikit berwarna “kecokelatan”, sedangkan hair yang sudah diberi hars, akan terlihat “putih”.

@ Bow hair perlu dikencangkan terlebih dahulu sebelum di beri hars. Putar screw tension ke arah kanan, dan kendorkan (putar ke kiri) setelah usai digunakan.

@ Kencangkan bow secukupnya, jika terlalu kencang bisa menyebabkan hair cepat molor dan mudah putus.

@ Jika bingung : gunakan pensil sebagai patokan dasar untuk mencari tingkat ketegangan hair. Pensil diletakkan di tengah-tengah bow.

Jarak antara hair dan stick, bila diukur pada bow bagian tengah, diperkirakan sekitar 0,5 cm – 1 cm, tetapi ini bukan ukuran pasti, cukup atau tidaknya kekencangan hair dapat anda rasakan setelah anda terbiasa menggesek senar.

@ Hars yang masih baru-pun demikian, perlu “dilukai”, dengan menggunakan benda tajam (terlebih untuk hars bawaan / satu paket saat membeli biola – terdapat di dalam wadah penyimpanan biola), sebab hars paketan ini biasanya keras, tetapi anda dapat menggantinya dengan hars yang kualitasnya lebih bagus, harganya sekitar 75 ribu s/d 100 ribuan.


Bow Dan Hars 02

Catatan :

1. Hars mudah pecah, jika terjatuh. Saat membuat goresan pada hars-pun jangan seperti mencincang daging dan sayur untuk memasak :) .
2. Setelah hars diberi goresan, lakukan gesekan awal dengan perlahan, jika gesekan bow terlalu kuat, goresan pada hars yang baru dibuat tadi dapat menyebabkan hair mudah putus.

@ Kita sekaligus bisa berlatih menggesek (tangan kanan) pada saat bow diberi pada hars.

Caranya : pegang hars dan posisikan hars layaknya senar biola yang akan digesek, lalu mulailah menggesek hars seperti anda menggesek senar biola. Cara ini dapat digunakan untuk membiasakan tangan kanan pada teknik memegang bow.


Bow Dan Hars 03

_________________________________________________________

Cintai Alat Musik Anda

@ Berikan hars secukupnya pada bow, jika terlalu banyak, pada saat bow digesek pada senar, serbuk hars akan beterbangan kemana-mana seperti bedak, ini dapat terhirup.

@ Hars berfungsi selain untuk dapat menghasilkan bunyi pada senar, hars juga berperan untuk mengurangi panas yang terjadi akibat gesekan hair pada senar, jika hair bow jarang diberi hars, hair akan cepat molor dan putus akibat panas.

@ Setelah anda berlatih (menggesek senar biola), debu (bubuk) hars / rosin akan menempel pada bow, atau seperti bedak yang tumpah diatas senar, fingerboard, dan bodi biola. Serbuk ini jangan dibiarkan, bersihkan dengan menggunakan kain yang lembut, bukan kuas :) .

@ Jika serbuk ini dibiarkan, maka akan menumpuk dan sulit dibersihkan, maka, yang terjadi adalah terpaksa kita harus mengkeroknya sendiri, dan beresiko merusak biola atau bow anda.


Bow dan Hars 04


@ Hair bow jangan dipegang / sering disentuh tangan, sebab tangan kita berminyak, kalau sering memegang hair, minyak dari tangan kita akan menyatu dengan serpihan hars / rosin yang sudah digesekkan pada bow. Lihat bagian yang berwarna hitam kecokelatan.

Belajar Biola 04 – Memegang Bow

Memegang (Menahan) Bow

Ilustrasinya seperti kelinci sedang menjepit pensil dengan mulutnya, tapi gigi depannya nongol, kira-kira seperti itulah kedua jari tengah dan manis kita :)

Bow Holding 01

@ Bentuklah kurva/lingkaran dengan menggunakan jari jempol dan jari tengah, yang mana ujung jari jempol diletakkan pada batas ruas ke-dua jari tengah dari telapak tangan.

@ Atau jari tengah dan jari manis dirapatkan, dan jempol berada ditengah, diantara kedua jari tersebut – pada titik ruas jari dari kedua jari.

@ Latihannya dapat menggunakan pensil. Pensil untuk latihan?, kenapa? – karena ringan dan pendek, sehingga kita dapat melihat dengan baik bagaimana bentuk jari kita dalam bentuk kurva.

@ Jari jempol sebaiknya tidak tertekuk kedalam, sebab pada teknik permainan tertentu, posisi jari jempol seperti ini kurang memberi support yang baik, meskipun ada pemain biola yang bisa mengatasinya (i dont know how).

__________________________________________

Bow Holding 02

@ Tangan kanan adalah pengontrol dan penahan yang “rileks bertenaga”, jangan sampai mengunci (mencengkeram) yang menyebabkan bow tidak dapat dikendalikan. “Bow merupakan perpanjangan dari tangan kanan kamu” (kalimat guru pertama saya) dengan kata lain : bow dan tangan kanan merupakan satu kesatuan.

@ Jari telunjuk diletakkan pada silver winding yang bertugas memberi tekanan pada stick saat menggesek. Posisi jari telunjuk kurang lebih berpusat pada sendi ruas jari pertama – dari telapak tangan, atau pada ruas jari kedua.

@ Ujung jari Jempol terletak diantara Pad dan Frog :

@ Jari kelingking diletakkan diatas frog. Jari kelingking hampir tidak mengeluarkan tenaga untuk menekan frog, tetapi lebih berperan sebagai penahan berat dari ujung bow, dengan menggunakan ujung jari yang diusahakan agar tetap membentuk kurva.

__________________________________________

Perlu Di ingat

Setiap orang memiliki struktur tulang tangan (anatomi tubuh) yang berbeda, dan mereka menempuh proses tahapan berbeda untuk menemukan cara menahan bow yang baik dan nyaman, sehingga dalam hal ini, waktu awal belajar, bentuk tangan setiap orang akan berbeda.

Ini adalah teknik standar memegang bow, biasa disebut classic tecnique. Ada teknik memegang bow lain yang nantinya bisa dipelajari dan dapat anda gunakan, namun sebagai dasar, saya menyarankan anda untuk menggunakan cara ini.

__________________________________________

Belajar Biola 05 – Menahan Biola dan Penempatan Jari

Memegang / Menahan Biola

Memegang Biola 01

@ Posisi tubuh tegap, dada sedikit dibusungkan (tidak bungkuk), kepala dan pandangan tetap lurus ke depan.

Pegang biola anda, letakkan diatas bahu (pandangan tetap kedepan), lalu menoleh ke kiri (Gambar 3) dan letakkan dagu diatas chin rest.

____________________________________________________


Memegang Biola 02

@ Perhatikan jarak biola diantara dagu dan bahu. Jika tidak menggunakan shoulder rest, maka : bahu dimajukan, sebaiknya bukan diangkat keatas, dan bila perlu, dagu (kepala) dapat “sedikit” menunduk, jika terlalu banyak menunduk, otot leher akan cepat tegang.

Bagi sebagian orang, hal ini tidak menjadi masalah apabila memiliki banyak lemak di bahu dan pipi (dagu) :)

Pemain biola jaman dulu tidak menggunakan shoulder rest dan chin rest (alat ini belum ditemukan), bahkan sekarang-pun tidak sedikit pemain biola yang bermain biola tanpa menggunakan shoulder rest, tentunya ini bukan masalah bagi mereka.

@ Apabila anda memegang biola dengan cara ini, kepala memang akan terasa nyaman, tetapi, beban biola akan tertumpu pada tangan kiri, ini akan menghambat pergerakan tangan nantinya.

@ Saya menyarankan untuk menggunakan shoulder rest, terlebih bila anda termasuk dalam kategori orang tinggi, kurus atau langsing dsb, tentu memiliki leher yang panjang. Shoulder rest membantu posisi kepala tetap dalam keadaan natural, tidak menunduk, miring kiri/kanan, serta bahu tidak melambung tinggi :) . Dalam hal ini, meski tanpa bantuan tangan, biola dapat dipegang (ditahan) oleh bahu dan dagu dalam keadaan tubuh yang rileks.

Selalu ingatkan diri sendiri mengenai posisi tubuh untuk tetap tegap, dan – sekali lagi, apapun pilihan anda (dengan atau tanpa menggunakan shoulder rest), latih-lah didepan cermin dan pertahankan bahu serta dagu (kepala), pada posisi yang nyaman dengan posisi tubuh tetap tegap. Untuk membantu, dada dapat dibusungkan. Ingat!, awal latihan pasti cepat kelelahan, namun jika dilatih perlahan, lama kelamaan akan terbiasa.

____________________________________________________


Memegang Biola 03

@ posisi siku tangan kiri, mata, hidung, dan scroll, bila dilihat dari arah scroll (samping), hampir berada dalam titik vertikal yang sejajar.

@ Siku dan lengan atas tangan kiri disarankan untuk tidak bersandar pada tubuh, yang sering dilakukan pemula untuk menahan berat biola. Hal ini hanya akan menghambat gerakan tangan.

* Sedangkan garis lengkung merah, arah anak panah menunjukkan posisi siku yang sudah dimajukan dari posisi awal lengan, supaya sejajar dengan mata/hidung dan scroll.
* Jika siku (lengan) di majukan lagi, posisi seperti ini memberi support yang baik pada jari.

@ Garis putus-putus berwarna hijau pada gambar 1 menandakan bahwa lengan bawah tangan kiri dan telapak tangan berada dalam posisi lurus (natural).

____________________________________________________


Memegang Biola 04

@ Telapak tangan sebaiknya tidak bersandar pada leher biola, sebab telapak tangan akan menjadi penghalang ketika tangan hendak bergeser pada posisi yang berbeda.

____________________________________________________


Memegang Biola 05

@ Untuk pemula, letak jari telunjuk menjadi patokan membunyikan nada (menekan senar). titik ruas pertama jari, atau ruas pertama jari telunjuk, diletakkan pada nut, sehingga ketika jari telunjuk “diturunkan” diatas finger board untuk menekan senar, akan menghasilkan bunyi yang benar, tetapi ketepatan nada (intonasi) berada pada telinga anda. Gunakan digital tuner sebagai bantuan.

@ Untuk menghasilkan jari yang kuat, ringan, serta rileks, lengkungan jari perlu dijaga (perlu dilatih), ini merupakan poin penting.

Orang yang piawai dalam bermain gitar atau piano, memiliki kemudahan dalam belajar biola.

@ Jari jempol diletakkan pada neck (leher biola), perhatikan titik putih pada jari jempol, anda bisa menggunakan titik tersebut sebagai acuan peletakkan jempol pada neck.

@ Jempol hampir selalu berdampingan dengan jari telunjuk, dan “fleksibel” mengikuti arah pergerakan “jari-jari” (telunjuk, tengah, manis, kelingking) di atas fingerboard.

* Saat “jari-jari” bermain pada senar G, maka jempol akan bergerak “turun” mengikuti arah pergerakan jari, dan
* Ketika “jari-jari” kembali lagi dari arah senar G menuju pada senar E, maka jempol akan bergerak “naik”

@ Pergerakan jempol disini sebenarnya hanya sedikit, hal ini akan berjalan secara otomatis ketika anda memahami konsep pergerakannya yang bersamaan ketika lengan (siku) dimajukan. Hal ini berkaitan dengan penjelasan sebelumnya bahwa lengan bawah tangan kiri dan telapak tangan sebaiknya berada dalam posisi lurus.

* Neck dan fingerboard saya katakan sebagai “pusat pergerakan tangan kiri”.
* Sekali lagi saya ingatkan bahwa biola dipegang oleh bahu dan dagu, jangan gunakan jari jempol atau jari lainnya sebagai tumpuan untuk menahan berat biola, supaya tangan kiri dapat bergerak leluasa.
* Awal belajar, pasti kita menemukan banyak kendala, jangan memaksakan keadaan bagian tubuh anda yang lelah (mengalami rasa sakit), sebaiknya beristirahat.
* Durasi waktu latihan antara 5 sampai 10 menit setiap hari akan mendapatkan hasil yang sangat baik daripada anda latihan langsung selama 2 jam, tapi dilakukan hanya seminggu sekali, atau 1 jam setiap dua hari sekali (ini akan memakan waktu yang lebih lama), ibaratnya “maju tiga langkah, mundur 2,5 langkah”.
* Jika sudah terbiasa, barulah anda mulai dengan durasi waktu latihan minimal 1 jam dalam sehari.

cermin adalah “guru” biola yang baik

Belajar Biola 06 – Teknik Menggesek

Menggosok senar . . . eh salah, Menggesek Senar :)

Tangan kanan adalah pemegang kendali dalam menghasilkan suara yang “enak” didengar. Namun perlu diingat bahwa teknik menggesek dan memegang bow merupakan satu kesatuan (bowing tecnique), meski kedua teknik ini dapat dilatih secara terpisah.

Apa yang diperintahkan tangan kanan, akan “dituruti” oleh bow, jadi turut mempengaruhi bunyi yang dihasilkan, maka, selalu ingatkan tangan kanan anda untuk mempertahankan teknik memegang bow.

(1) Dalam hal ini, cara penyampaian saya begini : pergelangan tangan dan lengan bawah (siku) menjadi poros pergerakan dalam mengendalikan arah bow agar tetap lurus – saat memotong senar :) , sehingga pergerakan bow diatas senar (biola) akan terlihat seperti tanda plus (+)

Untuk itu, batasi ruang gerak lengan atas (siku) ke arah luar (kanan) dan ke dalam (kiri) – lain kata : tidak terlalu ke-luar (ke-kanan) – atau ke-dalam (ke-kiri), agar bow tidak miring kanan dan kiri.

Untuk melatih batas ruang gerak dari lengan atas, anda bisa sembari bercermin, atau berdiri di samping dinding / pintu (Gambar F) yang dapat menahan gerak lengan anda ke-arah luar (ke arah kanan anda). Ingat, saat bow digesek turun, tangan kanan kita yang seharusnya turun (menjauh), bukan biola kita yang bergerak menjauh.

(2) Saat bow berada pada bagian pangkal, bagian telapak tangan tertekuk “keluar”, dan akan terlihat seperti kita hendak mencium pergelangan tangan.

(3) Ketika bow berada pada bagian ujung/tip , bagian telapak tangan tertekuk “ke-dalam”, tetapi lekukan ini tidak nampak bagi mereka yang memiliki tangan yang panjang.

Bagi anda dengan ukuran tangan yang lebih pendek, maka “lengan atas dan bawah” lebih diluruskan, tapi bagian telapak tetap tertekuk, agar posisi bow bisa tetap lurus , terutama ketika bermain di senar G.

CATATAN : struktur anatomi tubuh manusia berbeda satu dengan lainnya, maka bentuk tangan setiap orang tidak akan sama persis.

(4) Yang berikut adalah : lengan atas hampir selalu sejajar dengan bow, seiring pergerakannya diatas senar.

@ Jadi, saat menggesek senar, yang digerakkan adalah sedikit pada lengan atas/siku (dalam batas) – lengan bawah, dan pergelangan tangan.

Layaknya mengendarai sepeda motor, seseorang membutuhkan keseimbangan agar motor bisa melaju dalam posisi yang lurus dan tidak terjatuh

Tips latihan : saat bow digesek dari “ujung (tip)” menuju “pangkal”, fokuskan pikiran pada pergelangan tangan, bahwa pergelangan tangan tersebut akan dipertemukan dengan dagu anda, atau bayangkan kita hendak mencium pergelangan tangan.
____________________________________________________

Produksi Suara

Produksi suara/bunyi yang dihasilkan dalam teknik menggesek disini melingkupi beberapa hal, al: seperti bobot (power) dan karakter. Saya menyebutnya “kepadatan bunyi/suara”, sebutan lainnya adalah : suaranya “bulat”, atau “berisi” dan lain sebagainya.

Bagaimana membedakannya?, dan bagaimana memproduksi suara gesekan yang dimaksud?

Perbedaan bunyi yang “padat” dan tidaknya ini bisa dipahami oleh mereka yang memiliki kepekaan pada pendengaran (telinga), atau mereka yang sudah mahir bermain biola. Nah, untuk membedakan, ataupun memproduksi suara/bunyi yang berkualitas, hanya ada satu cara, yaitu berlatih dengan tekun.

(1) Saat senar digesek pada bow bagian tengah, berikan “sedikit” tekanan pada bow yang dilakukan oleh jari telunjuk pada stick. Tekanan ini dapat terlihat pada jarak antara hair dan stick yang bertambah dekat.

(2) Saat gesekan dilakukan pada bagian ujung dari bow (tip), dibutuhkan tekanan yang lebih kuat dari jari telunjuk (dapat dibantu dengan jari tengah), dibandingkan saat bow berada (digesek) di bagian tengah.

(3) Ketika bow berada (digesek) dibagian pangkal (3b), tekanan pada bow perlu dikurangi, atau lebih sedikit dibandingkan dengan tekanan pada bow bagian tengah, dimana tekanan pada hair sudah dibantu oleh “berat dari frog”, sehingga tangan kanan hanya mengontrol atau “menyetir”. Disinilah jari kelingking berperan untuk menahan berat dari ujung bow.

(4) Setiap “tekanan” inilah yang perlu dikendalikan. Dilatih, hingga kita dapat memahami kapankah “tekanan” pada bow perlu dilakukan.
____________________________________________________

Salah satu cara memproduksi suara yang baik adalah dengan berlatih “nada panjang”… apa itu latihan nada panjang? … bagaimana melatihnya?

(5) Yang dimaksud dengan berlatih “nada panjang” adalah : menggesek senar biola dengan menggunakan keseluruhan bow, mulai dari pangkal hingga ujung, atau sebaliknya.

Nada panjang dapat dilatih dengan hanya menggesek satu buah senar saja, atau dua buah senar sekaligus tanpa ditekan oleh jari (open strings).

Hal ini dilakukan dalam jangka waktu tertentu, mungkin 2 – 5 menit atau sesuai kemampuan, tanpa berhenti – pada tempo atau ketukan yang sangat lambat. Agar hasil latihan anda maksimal, saya sarankan gunakan metronom untuk mengatur (ketukan tetap stabil tidak bertambah cepat / lambat) dan menjaga kestabilan gesekan bow. Untuk metronom manual, gunakan grave atau lento, untuk metronom digital, gunakan tempo antara 40 – 50. Jika anda tidak memiliki metronom, bisa mendownloadnya di sini, atau . . . gunakan hitungan detik dari jarum jam yang sedang berputar.

Bagaimana melatihnya? :

Dalam sekali gesekan turun (dimulai dari pangkal), atau naik (dimulai dari ujung/tip), tahan gesekan selama 8 – 10 detik (sesuai pilihan anda), hingga keseluruhan bow selesai digesek, atau . . . misalnya : saat mulai menggesek dari pangkal tahan gesekan selama 8 detik, hingga sampai di ujung.

Selain cara diatas, kita dapat berlatih nada panjang (dalam sekali gesekan) sekaligus berlatih tangga nada (lihat halaman Belajar Biola 07 – Teori & Teknik Menemukan Nada), tentunya jari tangan kiri harus menekan senar :) do-re-mi-fa-so-la-si-do. Ini disebut dengan teknik legatto. Disini, setiap nada dibunyikan (termasuk saat jari menekan) mengikuti ketukan atau hitungan sesuai detik pada jarum jam (setiap ketukan/detik, nada dibunyikan)

Lakukan hal ini berulang-ulang (gesekan naik dan turun) selama beberapa menit (sesuai kemampuan) tanpa berhenti, jika lelah, jangan diteruskan, berhenti sejenak, kemudian dilanjutkan kembali.

Saran : Untuk mencapai hasil yang maksimal, latihan ini dilakukan misalnya selama 1 bulan, dalam tempo / ketukan yang sama (misalnya 7 detik dalam satu kali gesekan) dan durasi waktu latihan yang sama (misalnya : 15 menit setiap hari).

Tujuannya : Agar tangan kiri (jika menggunakan tangga nada), dan tangan kanan (teknik memegang bow dan menggesek) kita, terbiasa dalam pola gerakan yang baik. Sehingga pada latihan selanjutnya, anda dapat melatih teknik yang berbeda.

(6) Dalam berlatih nada panjang, saya menggunakan pemahaman seperti ini, yaitu : mempertahankan volume bunyi dimanapun bow itu berada, apakah saat bow berada di ujung, tengah ataupun di bagian pangkal. Kata lainnnya mungkin begini : bunyi yang dihasilkan terdengar sama keras. Nah, jika besar kecilnya tekanan (berkaitan dengan poin 2) pada bow bisa saya persentasikan, kira-kira begini ilustrasinya.

@ Tujuan lain berlatih nada panjang adalah :

1. untuk melatih “kapan” bow perlu diberi tekanan, dan
2. melatih “lekukan” pada pergelangan tangan saat gesekan bow berada di pangkal, atau di ujung.

@ Lakukan latihan nada panjang sebelum berlatih lagu. Sebab saat berlatih sebuah lagu, kita hampir tidak memiliki kesempatan untuk memikirkan tentang tekanan ataupun lekukan lagi, walupun hal ini bisa dilatih saat yang bersamaan.

Tips 1. ketika berlatih nada panjang, jangan khawatir akan bunyi gesekan yang terdengar mungkin seperti engsel pintu yang sudah berkarat. Abaikan suara-suara aneh itu dari pikiran, bunyi itu memang harus keluar saat pertama kali anda berlatih, itu pertanda bahwa energi / kekuatan dari tangan tersalurkan pada bow, tinggal berlatih untuk mengendalikannya.

Jika tekun, bunyi ini akan berkurang setiap harinya, dan akan hilang dengan sendirinya. perumpamaannya begini : ingatkah ketika pertama kali kita belajar mengemudi sebuah kendaraan bermotor, awal jalannya pasti tersendat-sendat. Atau mungkin sebuah sepeda ontel, jalannya pasti oleng kiri dan kanan.

Tips 2. Sebelum berlatih, sempatkan diri beberapa saat untuk pemanasan fisik (bisa seperti senam) sebagai pelemasan otot dan syaraf.

Belajar Biola 07 – Teori Dan Teknik Menemukan Nada




Untuk “menemukan nada” pada biola, ada 3 poin penting yang perlu dipegang, yaitu : Tangga Nada, Jarak Nada, dan Nama-Nama Nada (terutama yang digunakan sebagai nada dasar).

____________________________________________________

Nada Dasar

Apakah anda kenal dengan beberapa ungkapan berikut?

* Main di kunci C ; atau main di C ; atau main di A.
* Mainnya di C ; atau mainnya di kunci A.
* Main di A minor (Am), dan lain sebagainya.

Kalimat-kalimat ini merupakan ungkapan yang sering dipakai ketika seseorang bermain gitar / keyboard / piano. Maksud sebenarnya dari ungkapan-ungkapan pendek diatas adalah : nada dasar yang digunakan, misalnya :

* Main di nada dasar C ; atau menggunakan nada dasar A,
* Lebih spesifik, nada dasar A mayor atau A minor, dan nada lainnya.

Ada juga ungkapan lain yang saya jumpai yaitu :

* Nada “do”-nya dimana? – maksudnya adalah : dimanakah letak nada “do”?
* Jawabannya adalah :
* Semua nada bisa menjadi nada – “do” – tergantung dari nada dasar apa yang digunakan.

@ Nah, pemahamannya begini, saat seseorang bermain gitar atau piano misalnya menggunakan nada dasar C mayor, maka, nada C inilah yang berfungsi (menjadi/dijadikan) sebagai : nada “do” : penulisan yang sering kita jumpai dalam notasi angka adalah : C=do / C=1; atau do=C / 1=C.

@ Cara penyampaian lainnya mungkin begini : maksud dari Nada Dasar C adalah : nada C digunakan sebagai dasar (nada C adalah do)

Tangga Nada

Didalam sebuah nada dasar, terdapat sejumlah nada yang tersusun secara berjenjang, yang disebut sebagai Tangga Nada, atau yang sudah kita kenal dengan solmisasi, seperti “do-re-mi-fa-so-la-si-do”.

Sekarang, disini terdapat dua jenis tangga nada yang umum digunakan, yakni Tangga Nada Mayor dan Tangga Nada Minor. Catatannya adalah : Mayor selalu diawali dengan nada do, sedangkan Minor selalu diawali dengan nada la.

* Apabila nada dasarnya – C mayor, maka nada C inilah yang menjadi nada do (C=do / C=1; atau do=C / 1=C). Susunan nada-nadanya adalah : (gambar A)
* Atau, jika nada dasarnya – A mayor, maka nada A inilah yang menjadi nada do (A=do / A=1; atau do=A / 1=A). Susunan nada-nadanya adalah : (gambar B)
* Bila nada dasarnya – A minor, maka nada A yang akan menjadi nada la (A=la / A=6; atau la=A / 6=A). Susunan nada-nadanya adalah : (gambar C)

Gambar – Jarak Jari



Jarak Nada

@ Yang dimaksud dengan jarak nada adalah jarak antara sebuah nada dengan nada lainnya dalam sebuah tangga nada, apakah itu tangga nada mayor ataupun minor. Perhatikan Jarak Nada pada gambar keyboard diatas (gambar A) dan cocokkan penjelasan berikut dengan gambar tersebut, – bahwa :

Contoh dalam Tangga Nada C Mayor

* Nada E dan nada F dikatakan berjarak 1/2 laras (1/2 nada) karena tidak melewati tuts hitam, sama halnya dengan jarak antara nada B dan nada C.
* Sedangkan nada C dan nada D dikatakan berjarak 1 laras, karena melewati 1 buah tuts hitam.
* Maka, nada C dan nada C# (Cis) adalah berjarak jarak 1/2 laras.

Contoh lainnya bisa anda lihat pada gambar B (A Mayor) dan gambar C (A minor).

________________________________________________________

Jarak nada pada tangga nada mayor adalah : 1 1 ½ 1 1 1 ½ (gambar B)

Sedangkan tangga nada minor biasa adalah : 1 ½ 1 1 ½ 1 1 (gambar C)

________________________________________________________

Bagaimana “menemukan nada” pada biola?

@ Pada keyboard – jarak nada dapat terlihat jelas karena terdapat tuts berwarna hitam dan putih, sedangkan pada biola :

* Jarak “setengah” (½) adalah : jarak jarinya – dekat (dekat dengan) dan . . .
* Jarak “satu” (1) adalah : jarak jarinya – jauh (jauh dari).

@ Kode yang digunakan pada biola adalah :

* Angka 0 = menandakan senar tidak ditekan
* Angka 1 = jari telunjuk (jari satu)
* Angka 2 = jari tengah (jari dua)
* Angka 3 = jari manis (jari tiga)
* Angka 4 = jari kelingking (jari empat)

@ Catatan :

* Senar 1 = E
* Senar 2 = A
* Senar 3 = D
* Senar 4 = G

@ Contoh dalam tangga nada A Mayor (lihat gambar jarak jari)

* Jari telunjuk – jauh dari nut dan jari tengah
* Jari tengah – jauh dari jari telunjuk dan – dekat dengan jari manis
* Jari manis – dekat dengan jari tengah dan – jauh dari jari kelingking

Perhatikan, jari 4 (kelingking) – bunyinya (adalah nada E) sama dengan senar E dalam keadaan tidak ditekan (open strings).

@ Disini, saya menggunakan tipeks (lihat titik berwarna putih pada gambar diatas) untuk membuat sebuah tanda dasar supaya mempermudah anda menentukan letak jari pada fingerboard (ini berkaitan dengan ketepatan nada). Jika anda ingin membuat tanda, saya menyarankan untuk menggunakan tipe-x, karena mudah dihapus. Jangan membuat tanda dengan menggunakan kertas label (stiker polos), karena lama kelamaan, bahan perekat yang ada pada stiker akan menempel pada fingerboard dan membuat jari tidak nyaman karena lengket.

NB : Jarak jari – “jauh dan dekat” ini – dari setiap orang berbeda. Tergantung pada besar kecilnya jari orang tersebut, atau ukuran biola yang digunakannya. Disinilah telinga kita dituntut “harus peka” dalam membedakan tinggi rendahnya sebuah nada.

Gambar – Tangga Nada A Mayor



@ Susunan tangga nada A Mayor adalah : A – B – C# – D – E – F# – G# – A (ingat jarak nada).

* Nada A / do = tidak di-tekan (open strings)–>(senar A)
* Nada B / re = ditekan oleh jari (telunjuk)
* Nada C# (Cis) / mi = ditekan oleh jari 2 (tengah)
* Nada D / fa = ditekan oleh jari 3 (manis)
* Nada E / so = tidak di-tekan (open strings)–>(senar E)
* Nada F# (Fis) / la = ditekan oleh jari 1 (telunjuk)
* Nada G# (Gis) / si = ditekan oleh jari 2 (tengah)
* Nada A / do’ = ditekan oleh jari 3 (manis)Tangga Nada

Sebagai dasar, saya gunakan contoh pada nada dasar A mayor dan A minor, sebab pada biola, ini merupakan dua buah tangga nada yang mudah untuk dipelajari.

Gambar – Tangga Nada A Minor




Interactive Violin Fingerboard



@ Selanjutnya, dalam menentukan (menemukan) jari apa yang digunakan untuk menekan senar (nada), pada tangga nada lainnya, anda dapat mempelajarinya (secara online) dengan menggunakan Interactive Violin Fingerboard dari violinonline.com (klik disini untuk membuka), contohnya pada gambar dibawah.

Atau bisa di download disini, atau Klik Disini, agar dapat dipelajari tanpa harus terkoneksi pada internet.

@ Cara penggunaan : Arahkan dan tempatkanlah kursor (mouse) pada nama nada yang terdapat pada fingerboard, maka kotak disamping kanan bawah akan muncul gambar letak / posisi jari pada biola (kotak masih berwarna gelap jika kursor belum diletakkan pada nama nada).

@ Petunjuk nama nada dan daftar tangga nada terdapat pada halaman Belajar Biola 08 – Teori Musik Penuntun

Ingat kode angka yang digunakan

* Angka 0 = menandakan senar tidak ditekan (open strings)
* Angka 1 = jari telunjuk (jari satu)
* Angka 2 = jari tengah (jari dua)
* Angka 3 = jari manis (jari tiga)
* Angka 4 = jari kelingking (jari empat)

Belajar Biola 08 – Teori Musik


Gambar – Petunjuk Nama Nada

@ Nama nada – menggunakan huruf abjad A s/d G (A B C D E F dan G).

@ Simbol # dibaca kruis.

* Simbol ini digunakan untuk menaikkan nada setengah laras.
* Jika sebuah nada, misalnya F ditambahkan #, menjadi F# maka dibaca F kruis, atau hanya ditambahkan akhiran “is”, menjadi Fis.
* Setiap nada yang sudah mendapat tambahan tanda #, menunjukkan bahwa nada tersebut telah dinaikkan ½ (setengah) laras / setengah nada.

@ Simbol b dibaca mol.

* Simbol ini digunakan untuk menurunkan nada setengah laras.
* Jika sebuah nada, misalnya B ditambahkan b, menjadi Bb, maka dibaca B mol atau hanya ditambahkan akhiran “es”, menjadi Bes. Kalau nadanya A atau E, maka hanya ditambahkan huruf “s”, menjadi As atau Es.
* Setiap nada yang mendapat tambahan tanda b, menunjukkan bahwa nada tersebut telah diturunkan ½ (setengah) laras / setengah nada.

Jadi, misalnya nada G – kalau diturunkan setengah laras, menjadi Ges ; Kalau dinaikkan setengah laras menjadi Gis.

@ Sekarang, misalkan nada G#, nada ini, sebenarnya bunyinya sama dengan nada Ab. Perbedaannya hanya terletak pada nada dasar yang digunakan.

______________________________________________

@ Tanda # (kruis) atau b (mol) adalah simbol yang dibubuhkan untuk menentukan nada dasar yang digunakan, disebut dengan Tanda Mula.

Misalnya :

1# (dibaca = satu kruis) menunjukan nada dasar yang digunakan adalah G Mayor, atau pada relatif minornya, yaitu Em / E minor;

2# (dibaca = dua kruis) untuk nada dasar D mayor atau relatif minornya, Bm ; dan seterusnya (lihat daftar tangga nada).

* Simbol #, digunakan pada nada dasar G, D, A, E, dan B (lihat tabel), dan
* Simbol b, digunakan pada nada dasar F, Bes, Es, As, dan Des (lihat tabel).

@ Nada dasar C mayor, disebut sebagai tanda mula Natural karena bila dilihat pada keyboard, semua susunan nada-nadanya menggunakan tuts berwarna putih.

@ Sedangkan, tanda mula 1# (satu kruis) atau 1b (satu mol) bila dilihat pada keyboard : susunan nada-nadanya hanya menggunakan satu buah tuts hitam. Maka tanda mula 2# (dua kruis) atau 2b (dua mol) berarti menggunakan 2 tuts hitam, . . . dan seterusnya.

Jadi, jika nada dasarnya menggunakan tanda # (kruis), maka nama nada yang digunakan dalam tangga nada tersebut akan menggunakan tanda # (ber-akhiran “is”), begitupun sebaliknya dengan tanda b (mol).

________________________________________________________

Jarak nada pada tangga nada mayor adalah : 1 1 ½ 1 1 1 ½

Sedangkan tangga nada minor biasa adalah : 1 ½ 1 1 ½ 1 1

________________________________________________________

Tangga Nada Mayor



Daftar Susunan Nada Pada Tangga Nada

Berikut ini adalah daftar tangga nada mayor dan minor yang dapat dipelajari, sekaligus sebagai acuan dalam menentukan letak jari (nada) pada fingerboard

Catatan : untuk tangga nada C# minor, sengaja diberi warna merah untuk mengingatkan bahwa tangga nada ini dimainkan pada posisi penjarian yang berbeda, jadi anda membutuhkan ketelitian dan kesabaran untuk memahaminya.

Tangga Nada Minor

Belajar Biola 09 – Saran Dan Tips

Pemanasan Sebelum Berlatih Sangat Penting

Anda tidak ingin membuat kesalahan dalam berlatih bukan?, latihan dengan waktu yang berlebihan bisa berakibat fatal bagi tubuh kita, apalagi tanpa pemanasan. Sangat disayangkan bila kita baru berumur sekitar 30 s/d 40 tahun sudah terkena Sindrom (semacam strok).

@ Pelemasan

Sebelum dan sesudah berlatih, sempatkan diri untuk melakukan pelemasan otot (bisa seperti senam), untuk melepaskan ketegangan.

@ Istirahat

meskipun kita merasa kuat dan mampu, batasi waktu latihan dan tetap konsisten dengan durasi tersebut.

Saat merasa lelah (pegal) sebaiknya simpan rasa penasaran kita untuk keesokan harinya. Jangan tunggu sampai bagian tubuh benar-benar sakit baru berhenti. Jika ini menjadi kebiasaan, itu adalah kebiasaan buruk. Anda hanya akan melukai diri sendiri pada masa yang akan datang.

Contoh yang terjadi saat kita lelah adalah : tanpa sadar tubuh akan membungkuk. Jika latihan terus dilanjutkan, anda akan memelihara kebiasaan “bungkuk” ini.

@ Rileksasi

Buatlah latihan rileksasi sebagai rutinitas, untuk membiasakan diri tetap rileks, karena hal ini akan terus terbawa saat tampil di depan publik.

@ Menulis

Susahnya, karena banyak yang harus kita ingat, mulai dari posisi tangan, lengan, kepala, dan lainnya, jika memang anda tidak mudah / tidak mau untuk mengingatnya, ada 2 cara mengatasinya :

[1] – Tuliskan poin-poin penting dengan huruf yang besar (pada kertas minimal ukuran A4) agar mudah dibaca, dan tempelkan pada tempat yang dapat terlihat dengan jelas pada saat anda berlatih (tidak perlu malu pada teman yang berkunjung).

Apa yang telah dituliskan, lakukan selama beberapa waktu sampai anda yakin bahwa anda dapat mengingatnya, dan sudah melewatinya. Kemudian, gantilah tulisan dengan poin-poin lainnya, tetapi jangan membuang tulisan yang lama, karena suatu saat akan dibutuhkan.

[2] – Anda memang membutuhkan guru, untuk selalu mengingatkan.

@ Tetaplah Bernafas :D

Menyadari bahwa kita sedang bernafas, sebab, kita sering menahan nafas (tanpa sadar) karena terlalu serius atau tegang, dan ketika sadar, segera kita akan menarik nafas yang panjang lalu menghembuskannya dengan kuat.

@ Step by Step, (satu demi satu)

Latihan bukan sekedar mengulangi hal yang sama, tetapi kita harus sadar dan rasakan apa yang sedang kita “latih”. Apakah tangan kanan?, pergelangan?, tangan kiri?, jari?, atau kepala dan dagu?, dan apa saja yang menjadi pusat pemikiran anda saat itu.

Pisahkan poin berlatih. Fokuskan satu hal terlebih dahulu, misalnya : jika tangan kanan yang menjadi masalah anda, jangan pikirkan bagian lainnya ; atau, jika bahu / dagu anda mengganggu pikiran anda, fokuskan dulu ke situ.

@ Tangga Nada sepanjang hayat

Jangan tercengang…, ini termasuk salah satu teknik pemanasan, dan termasuk “kunci” dalam bermain alat musik apapun, terutama pada instrumen gesek seperti biola, atau alat musik lain yang tidak menggunakan pembatas nada. Ingin menjadi pemain biola yang baik? Tangga Nada adalah teknik dasar yang harus terus dilatih selama anda masih ingin tetap tampil prima.

@ Tidak Boleh Malu

Buang jauh-jauh rasa malu, minder dan perasaan sejenisnya. Hal ini hanya akan menghambat anda untuk maju. Kebiasaan seorang pemula saat belajar biola adalah :

karena takut didengar tetangga karena mainnya masih “fales”, akhirnya kita memainkkannya dengan sangat-sangat lembut (hanya dia yang bisa mendengar).

Coba bandingkan . . . mana yang lebih dahsyat menurut anda, barmain salah/fales didengar oleh tetangga sendiri tanpa melihat anda sedang berlatih, ataukah salah/fales saat anda sudah tampil di tempat umum, dimana banyak orang sedang melihat anda? :D

@ Melatih ketepatan nada (intonasi) pada biola

jika anda tidak memiliki tuner digital, maka tips untuk melatih intonasi adalah bernyanyi (do-re-mi-fa-so-la-si-do) sambil memainkan tangga nada. Lain kata : nyanyikan dengan pelan – do-re-mi-fa-so-la-si-do – bersamaan saat jari menekan senar (berlatih tangga nada).

Ini mungkin hanya sugesti bagi anda, tapi bagi saya nada–nada (do-re-mi-fa-so-la-si-do) yang sedang / biasa kita nyanyikan, akan memerintahkan jari kita agar menekan senar pada tempatnya (membunyikan nada dengan benar). Kata lainnya adalah : suara adalah penuntun jari, jadi, tuntunlah jari anda dengan suara anda.

@ Sering-seringlah menonton video atau pertunjukan permainan biola.

Ketika menyaksikan sebuah pertunjukan live, atau sebuah rekaman video, jangan hanya sekedar mendengar bunyinya, atau melihat aksi panggungnya, dan lain sebagainya. Tetapi, (jika anda berniat belajar) :

1. Perhatikan dengan seksama bagaimana gerak tangannya?, baik itu tangan kanan maupun tangan kirinya : bagaimana posisi siku, lengan atas, pergelangan, dan mungkin jarinya, dan lain sebagainya.
2. Bagaimana postur tubuhnya ketika berdiri ataupun duduk?
3. Apakah yang menjadi pertanyaan anda, atau masalah yang sedang anda hadapi saat berlatih biola?, lihat dengan teliti saat menyaksikan seseorang bermain biola, kemudian analisahlah apa yang menjadi kendala anda.
4. Dan bandingkan ketika anda sedang berlatih didepan cermin, apa bedanya?.

Belajar Biola 10 – Pertanyaan Anda?

Penjelasannya “si-A” kok berbeda dengan “si-B”?

Saya sadar, bahwa yang pengunjung di blog ini bukan saja orang awam, tetapi mungkin juga para violinist serta musisi hebat lainnya.

Mungkin cara penyampaian saya berbeda dengan apa yang dikatakan orang lain / guru anda, atau jika anda sudah pernah mengikuti kursus / saat ini anda juga sedang mengikuti kursus, maka, apa yang dikatakan guru anda (guru biola), atau mereka yang menguasai teknik bermain biola dengan baik, 99% adalah benar. Tujuan setiap guru adalah sama, tetapi berbeda dari segi penyampaiannya.

Segi penyampaian inilah yang perlu disimak baik-baik, jadi, kumpulkanlah informasi dari berbagai sumber, agar anda memiliki referensi yang cukup untuk menyimpulkan maksud sebuah penyampaian / pernyataan, agar tidak terjadi kesalahpahaman.

Saya kurang mengerti maksud “sebuah” kalimat / kata

Jika anda memiliki pertanyaan atau ada penjelasan yang kurang dipahami, tentunya saya tidak akan sanggup membantu semuanya lewat tulisan, sebab ada hal-hal terntu yang memang hanya bisa dipahami dengan praktik langsung (ada guru sebagai penuntun).

Kenapa tidak dibuatkan sekalian video penuntunnya?

Dalam hal ini memang tidak saya sediakan karena “beberapa alasan” dan sejumlah pertimbangan, salah satunya adalah masalah media perekaman, dan… perangkat keras maupun perangkat lunak yang memadai.

Kenapa saya belum/tidak diajarkan teknik “ini” ya?

Poin ini khusus untuk anda yang sudah/sedang mengikuti kursus (berguru), atau sudah pernah mengikuti kursus.

Setiap instruktur (pengajar), memiliki taktik berbeda dalam membentuk seseorang menjadi pemain biola yang baik. Apa yang didahulukan mereka saat mengajar, tentunya melihat kemampuan dan kebutuhan anda, jadi jangan kecewa dulu jika anda belum diajarkan teknik tertentu, karena semua akan tiba pada waktunya.
Selamat Berlatih, Semoga Sukses