Powered By Blogger

Sabtu, 28 Agustus 2010

Belajar Biola 06 – Teknik Menggesek

Menggosok senar . . . eh salah, Menggesek Senar :)

Tangan kanan adalah pemegang kendali dalam menghasilkan suara yang “enak” didengar. Namun perlu diingat bahwa teknik menggesek dan memegang bow merupakan satu kesatuan (bowing tecnique), meski kedua teknik ini dapat dilatih secara terpisah.

Apa yang diperintahkan tangan kanan, akan “dituruti” oleh bow, jadi turut mempengaruhi bunyi yang dihasilkan, maka, selalu ingatkan tangan kanan anda untuk mempertahankan teknik memegang bow.

(1) Dalam hal ini, cara penyampaian saya begini : pergelangan tangan dan lengan bawah (siku) menjadi poros pergerakan dalam mengendalikan arah bow agar tetap lurus – saat memotong senar :) , sehingga pergerakan bow diatas senar (biola) akan terlihat seperti tanda plus (+)

Untuk itu, batasi ruang gerak lengan atas (siku) ke arah luar (kanan) dan ke dalam (kiri) – lain kata : tidak terlalu ke-luar (ke-kanan) – atau ke-dalam (ke-kiri), agar bow tidak miring kanan dan kiri.

Untuk melatih batas ruang gerak dari lengan atas, anda bisa sembari bercermin, atau berdiri di samping dinding / pintu (Gambar F) yang dapat menahan gerak lengan anda ke-arah luar (ke arah kanan anda). Ingat, saat bow digesek turun, tangan kanan kita yang seharusnya turun (menjauh), bukan biola kita yang bergerak menjauh.

(2) Saat bow berada pada bagian pangkal, bagian telapak tangan tertekuk “keluar”, dan akan terlihat seperti kita hendak mencium pergelangan tangan.

(3) Ketika bow berada pada bagian ujung/tip , bagian telapak tangan tertekuk “ke-dalam”, tetapi lekukan ini tidak nampak bagi mereka yang memiliki tangan yang panjang.

Bagi anda dengan ukuran tangan yang lebih pendek, maka “lengan atas dan bawah” lebih diluruskan, tapi bagian telapak tetap tertekuk, agar posisi bow bisa tetap lurus , terutama ketika bermain di senar G.

CATATAN : struktur anatomi tubuh manusia berbeda satu dengan lainnya, maka bentuk tangan setiap orang tidak akan sama persis.

(4) Yang berikut adalah : lengan atas hampir selalu sejajar dengan bow, seiring pergerakannya diatas senar.

@ Jadi, saat menggesek senar, yang digerakkan adalah sedikit pada lengan atas/siku (dalam batas) – lengan bawah, dan pergelangan tangan.

Layaknya mengendarai sepeda motor, seseorang membutuhkan keseimbangan agar motor bisa melaju dalam posisi yang lurus dan tidak terjatuh

Tips latihan : saat bow digesek dari “ujung (tip)” menuju “pangkal”, fokuskan pikiran pada pergelangan tangan, bahwa pergelangan tangan tersebut akan dipertemukan dengan dagu anda, atau bayangkan kita hendak mencium pergelangan tangan.
____________________________________________________

Produksi Suara

Produksi suara/bunyi yang dihasilkan dalam teknik menggesek disini melingkupi beberapa hal, al: seperti bobot (power) dan karakter. Saya menyebutnya “kepadatan bunyi/suara”, sebutan lainnya adalah : suaranya “bulat”, atau “berisi” dan lain sebagainya.

Bagaimana membedakannya?, dan bagaimana memproduksi suara gesekan yang dimaksud?

Perbedaan bunyi yang “padat” dan tidaknya ini bisa dipahami oleh mereka yang memiliki kepekaan pada pendengaran (telinga), atau mereka yang sudah mahir bermain biola. Nah, untuk membedakan, ataupun memproduksi suara/bunyi yang berkualitas, hanya ada satu cara, yaitu berlatih dengan tekun.

(1) Saat senar digesek pada bow bagian tengah, berikan “sedikit” tekanan pada bow yang dilakukan oleh jari telunjuk pada stick. Tekanan ini dapat terlihat pada jarak antara hair dan stick yang bertambah dekat.

(2) Saat gesekan dilakukan pada bagian ujung dari bow (tip), dibutuhkan tekanan yang lebih kuat dari jari telunjuk (dapat dibantu dengan jari tengah), dibandingkan saat bow berada (digesek) di bagian tengah.

(3) Ketika bow berada (digesek) dibagian pangkal (3b), tekanan pada bow perlu dikurangi, atau lebih sedikit dibandingkan dengan tekanan pada bow bagian tengah, dimana tekanan pada hair sudah dibantu oleh “berat dari frog”, sehingga tangan kanan hanya mengontrol atau “menyetir”. Disinilah jari kelingking berperan untuk menahan berat dari ujung bow.

(4) Setiap “tekanan” inilah yang perlu dikendalikan. Dilatih, hingga kita dapat memahami kapankah “tekanan” pada bow perlu dilakukan.
____________________________________________________

Salah satu cara memproduksi suara yang baik adalah dengan berlatih “nada panjang”… apa itu latihan nada panjang? … bagaimana melatihnya?

(5) Yang dimaksud dengan berlatih “nada panjang” adalah : menggesek senar biola dengan menggunakan keseluruhan bow, mulai dari pangkal hingga ujung, atau sebaliknya.

Nada panjang dapat dilatih dengan hanya menggesek satu buah senar saja, atau dua buah senar sekaligus tanpa ditekan oleh jari (open strings).

Hal ini dilakukan dalam jangka waktu tertentu, mungkin 2 – 5 menit atau sesuai kemampuan, tanpa berhenti – pada tempo atau ketukan yang sangat lambat. Agar hasil latihan anda maksimal, saya sarankan gunakan metronom untuk mengatur (ketukan tetap stabil tidak bertambah cepat / lambat) dan menjaga kestabilan gesekan bow. Untuk metronom manual, gunakan grave atau lento, untuk metronom digital, gunakan tempo antara 40 – 50. Jika anda tidak memiliki metronom, bisa mendownloadnya di sini, atau . . . gunakan hitungan detik dari jarum jam yang sedang berputar.

Bagaimana melatihnya? :

Dalam sekali gesekan turun (dimulai dari pangkal), atau naik (dimulai dari ujung/tip), tahan gesekan selama 8 – 10 detik (sesuai pilihan anda), hingga keseluruhan bow selesai digesek, atau . . . misalnya : saat mulai menggesek dari pangkal tahan gesekan selama 8 detik, hingga sampai di ujung.

Selain cara diatas, kita dapat berlatih nada panjang (dalam sekali gesekan) sekaligus berlatih tangga nada (lihat halaman Belajar Biola 07 – Teori & Teknik Menemukan Nada), tentunya jari tangan kiri harus menekan senar :) do-re-mi-fa-so-la-si-do. Ini disebut dengan teknik legatto. Disini, setiap nada dibunyikan (termasuk saat jari menekan) mengikuti ketukan atau hitungan sesuai detik pada jarum jam (setiap ketukan/detik, nada dibunyikan)

Lakukan hal ini berulang-ulang (gesekan naik dan turun) selama beberapa menit (sesuai kemampuan) tanpa berhenti, jika lelah, jangan diteruskan, berhenti sejenak, kemudian dilanjutkan kembali.

Saran : Untuk mencapai hasil yang maksimal, latihan ini dilakukan misalnya selama 1 bulan, dalam tempo / ketukan yang sama (misalnya 7 detik dalam satu kali gesekan) dan durasi waktu latihan yang sama (misalnya : 15 menit setiap hari).

Tujuannya : Agar tangan kiri (jika menggunakan tangga nada), dan tangan kanan (teknik memegang bow dan menggesek) kita, terbiasa dalam pola gerakan yang baik. Sehingga pada latihan selanjutnya, anda dapat melatih teknik yang berbeda.

(6) Dalam berlatih nada panjang, saya menggunakan pemahaman seperti ini, yaitu : mempertahankan volume bunyi dimanapun bow itu berada, apakah saat bow berada di ujung, tengah ataupun di bagian pangkal. Kata lainnnya mungkin begini : bunyi yang dihasilkan terdengar sama keras. Nah, jika besar kecilnya tekanan (berkaitan dengan poin 2) pada bow bisa saya persentasikan, kira-kira begini ilustrasinya.

@ Tujuan lain berlatih nada panjang adalah :

1. untuk melatih “kapan” bow perlu diberi tekanan, dan
2. melatih “lekukan” pada pergelangan tangan saat gesekan bow berada di pangkal, atau di ujung.

@ Lakukan latihan nada panjang sebelum berlatih lagu. Sebab saat berlatih sebuah lagu, kita hampir tidak memiliki kesempatan untuk memikirkan tentang tekanan ataupun lekukan lagi, walupun hal ini bisa dilatih saat yang bersamaan.

Tips 1. ketika berlatih nada panjang, jangan khawatir akan bunyi gesekan yang terdengar mungkin seperti engsel pintu yang sudah berkarat. Abaikan suara-suara aneh itu dari pikiran, bunyi itu memang harus keluar saat pertama kali anda berlatih, itu pertanda bahwa energi / kekuatan dari tangan tersalurkan pada bow, tinggal berlatih untuk mengendalikannya.

Jika tekun, bunyi ini akan berkurang setiap harinya, dan akan hilang dengan sendirinya. perumpamaannya begini : ingatkah ketika pertama kali kita belajar mengemudi sebuah kendaraan bermotor, awal jalannya pasti tersendat-sendat. Atau mungkin sebuah sepeda ontel, jalannya pasti oleng kiri dan kanan.

Tips 2. Sebelum berlatih, sempatkan diri beberapa saat untuk pemanasan fisik (bisa seperti senam) sebagai pelemasan otot dan syaraf.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar