Sabtu, 28 Agustus 2010
Interactive Violin Fingerboard
@ Selanjutnya, dalam menentukan (menemukan) jari apa yang digunakan untuk menekan senar (nada), pada tangga nada lainnya, anda dapat mempelajarinya (secara online) dengan menggunakan Interactive Violin Fingerboard dari violinonline.com (klik disini untuk membuka), contohnya pada gambar dibawah.
Atau bisa di download disini, atau Klik Disini, agar dapat dipelajari tanpa harus terkoneksi pada internet.
@ Cara penggunaan : Arahkan dan tempatkanlah kursor (mouse) pada nama nada yang terdapat pada fingerboard, maka kotak disamping kanan bawah akan muncul gambar letak / posisi jari pada biola (kotak masih berwarna gelap jika kursor belum diletakkan pada nama nada).
@ Petunjuk nama nada dan daftar tangga nada terdapat pada halaman Belajar Biola 08 – Teori Musik Penuntun
Ingat kode angka yang digunakan
* Angka 0 = menandakan senar tidak ditekan (open strings)
* Angka 1 = jari telunjuk (jari satu)
* Angka 2 = jari tengah (jari dua)
* Angka 3 = jari manis (jari tiga)
* Angka 4 = jari kelingking (jari empat)
Belajar Biola 08 – Teori Musik

Gambar – Petunjuk Nama Nada
@ Nama nada – menggunakan huruf abjad A s/d G (A B C D E F dan G).
@ Simbol # dibaca kruis.
* Simbol ini digunakan untuk menaikkan nada setengah laras.
* Jika sebuah nada, misalnya F ditambahkan #, menjadi F# maka dibaca F kruis, atau hanya ditambahkan akhiran “is”, menjadi Fis.
* Setiap nada yang sudah mendapat tambahan tanda #, menunjukkan bahwa nada tersebut telah dinaikkan ½ (setengah) laras / setengah nada.
@ Simbol b dibaca mol.
* Simbol ini digunakan untuk menurunkan nada setengah laras.
* Jika sebuah nada, misalnya B ditambahkan b, menjadi Bb, maka dibaca B mol atau hanya ditambahkan akhiran “es”, menjadi Bes. Kalau nadanya A atau E, maka hanya ditambahkan huruf “s”, menjadi As atau Es.
* Setiap nada yang mendapat tambahan tanda b, menunjukkan bahwa nada tersebut telah diturunkan ½ (setengah) laras / setengah nada.
Jadi, misalnya nada G – kalau diturunkan setengah laras, menjadi Ges ; Kalau dinaikkan setengah laras menjadi Gis.
@ Sekarang, misalkan nada G#, nada ini, sebenarnya bunyinya sama dengan nada Ab. Perbedaannya hanya terletak pada nada dasar yang digunakan.
______________________________________________
@ Tanda # (kruis) atau b (mol) adalah simbol yang dibubuhkan untuk menentukan nada dasar yang digunakan, disebut dengan Tanda Mula.
Misalnya :
1# (dibaca = satu kruis) menunjukan nada dasar yang digunakan adalah G Mayor, atau pada relatif minornya, yaitu Em / E minor;
2# (dibaca = dua kruis) untuk nada dasar D mayor atau relatif minornya, Bm ; dan seterusnya (lihat daftar tangga nada).
* Simbol #, digunakan pada nada dasar G, D, A, E, dan B (lihat tabel), dan
* Simbol b, digunakan pada nada dasar F, Bes, Es, As, dan Des (lihat tabel).
@ Nada dasar C mayor, disebut sebagai tanda mula Natural karena bila dilihat pada keyboard, semua susunan nada-nadanya menggunakan tuts berwarna putih.
@ Sedangkan, tanda mula 1# (satu kruis) atau 1b (satu mol) bila dilihat pada keyboard : susunan nada-nadanya hanya menggunakan satu buah tuts hitam. Maka tanda mula 2# (dua kruis) atau 2b (dua mol) berarti menggunakan 2 tuts hitam, . . . dan seterusnya.
Jadi, jika nada dasarnya menggunakan tanda # (kruis), maka nama nada yang digunakan dalam tangga nada tersebut akan menggunakan tanda # (ber-akhiran “is”), begitupun sebaliknya dengan tanda b (mol).
________________________________________________________
Jarak nada pada tangga nada mayor adalah : 1 1 ½ 1 1 1 ½
Sedangkan tangga nada minor biasa adalah : 1 ½ 1 1 ½ 1 1
________________________________________________________
Tangga Nada Mayor

Daftar Susunan Nada Pada Tangga Nada
Berikut ini adalah daftar tangga nada mayor dan minor yang dapat dipelajari, sekaligus sebagai acuan dalam menentukan letak jari (nada) pada fingerboard
Catatan : untuk tangga nada C# minor, sengaja diberi warna merah untuk mengingatkan bahwa tangga nada ini dimainkan pada posisi penjarian yang berbeda, jadi anda membutuhkan ketelitian dan kesabaran untuk memahaminya.
Belajar Biola 09 – Saran Dan Tips
Pemanasan Sebelum Berlatih Sangat Penting
Anda tidak ingin membuat kesalahan dalam berlatih bukan?, latihan dengan waktu yang berlebihan bisa berakibat fatal bagi tubuh kita, apalagi tanpa pemanasan. Sangat disayangkan bila kita baru berumur sekitar 30 s/d 40 tahun sudah terkena Sindrom (semacam strok).
@ Pelemasan
Sebelum dan sesudah berlatih, sempatkan diri untuk melakukan pelemasan otot (bisa seperti senam), untuk melepaskan ketegangan.
@ Istirahat
meskipun kita merasa kuat dan mampu, batasi waktu latihan dan tetap konsisten dengan durasi tersebut.
Saat merasa lelah (pegal) sebaiknya simpan rasa penasaran kita untuk keesokan harinya. Jangan tunggu sampai bagian tubuh benar-benar sakit baru berhenti. Jika ini menjadi kebiasaan, itu adalah kebiasaan buruk. Anda hanya akan melukai diri sendiri pada masa yang akan datang.
Contoh yang terjadi saat kita lelah adalah : tanpa sadar tubuh akan membungkuk. Jika latihan terus dilanjutkan, anda akan memelihara kebiasaan “bungkuk” ini.
@ Rileksasi
Buatlah latihan rileksasi sebagai rutinitas, untuk membiasakan diri tetap rileks, karena hal ini akan terus terbawa saat tampil di depan publik.
@ Menulis
Susahnya, karena banyak yang harus kita ingat, mulai dari posisi tangan, lengan, kepala, dan lainnya, jika memang anda tidak mudah / tidak mau untuk mengingatnya, ada 2 cara mengatasinya :
[1] – Tuliskan poin-poin penting dengan huruf yang besar (pada kertas minimal ukuran A4) agar mudah dibaca, dan tempelkan pada tempat yang dapat terlihat dengan jelas pada saat anda berlatih (tidak perlu malu pada teman yang berkunjung).
Apa yang telah dituliskan, lakukan selama beberapa waktu sampai anda yakin bahwa anda dapat mengingatnya, dan sudah melewatinya. Kemudian, gantilah tulisan dengan poin-poin lainnya, tetapi jangan membuang tulisan yang lama, karena suatu saat akan dibutuhkan.
[2] – Anda memang membutuhkan guru, untuk selalu mengingatkan.
@ Tetaplah Bernafas :D
Menyadari bahwa kita sedang bernafas, sebab, kita sering menahan nafas (tanpa sadar) karena terlalu serius atau tegang, dan ketika sadar, segera kita akan menarik nafas yang panjang lalu menghembuskannya dengan kuat.
@ Step by Step, (satu demi satu)
Latihan bukan sekedar mengulangi hal yang sama, tetapi kita harus sadar dan rasakan apa yang sedang kita “latih”. Apakah tangan kanan?, pergelangan?, tangan kiri?, jari?, atau kepala dan dagu?, dan apa saja yang menjadi pusat pemikiran anda saat itu.
Pisahkan poin berlatih. Fokuskan satu hal terlebih dahulu, misalnya : jika tangan kanan yang menjadi masalah anda, jangan pikirkan bagian lainnya ; atau, jika bahu / dagu anda mengganggu pikiran anda, fokuskan dulu ke situ.
@ Tangga Nada sepanjang hayat
Jangan tercengang…, ini termasuk salah satu teknik pemanasan, dan termasuk “kunci” dalam bermain alat musik apapun, terutama pada instrumen gesek seperti biola, atau alat musik lain yang tidak menggunakan pembatas nada. Ingin menjadi pemain biola yang baik? Tangga Nada adalah teknik dasar yang harus terus dilatih selama anda masih ingin tetap tampil prima.
@ Tidak Boleh Malu
Buang jauh-jauh rasa malu, minder dan perasaan sejenisnya. Hal ini hanya akan menghambat anda untuk maju. Kebiasaan seorang pemula saat belajar biola adalah :
karena takut didengar tetangga karena mainnya masih “fales”, akhirnya kita memainkkannya dengan sangat-sangat lembut (hanya dia yang bisa mendengar).
Coba bandingkan . . . mana yang lebih dahsyat menurut anda, barmain salah/fales didengar oleh tetangga sendiri tanpa melihat anda sedang berlatih, ataukah salah/fales saat anda sudah tampil di tempat umum, dimana banyak orang sedang melihat anda? :D
@ Melatih ketepatan nada (intonasi) pada biola
jika anda tidak memiliki tuner digital, maka tips untuk melatih intonasi adalah bernyanyi (do-re-mi-fa-so-la-si-do) sambil memainkan tangga nada. Lain kata : nyanyikan dengan pelan – do-re-mi-fa-so-la-si-do – bersamaan saat jari menekan senar (berlatih tangga nada).
Ini mungkin hanya sugesti bagi anda, tapi bagi saya nada–nada (do-re-mi-fa-so-la-si-do) yang sedang / biasa kita nyanyikan, akan memerintahkan jari kita agar menekan senar pada tempatnya (membunyikan nada dengan benar). Kata lainnya adalah : suara adalah penuntun jari, jadi, tuntunlah jari anda dengan suara anda.
@ Sering-seringlah menonton video atau pertunjukan permainan biola.
Ketika menyaksikan sebuah pertunjukan live, atau sebuah rekaman video, jangan hanya sekedar mendengar bunyinya, atau melihat aksi panggungnya, dan lain sebagainya. Tetapi, (jika anda berniat belajar) :
1. Perhatikan dengan seksama bagaimana gerak tangannya?, baik itu tangan kanan maupun tangan kirinya : bagaimana posisi siku, lengan atas, pergelangan, dan mungkin jarinya, dan lain sebagainya.
2. Bagaimana postur tubuhnya ketika berdiri ataupun duduk?
3. Apakah yang menjadi pertanyaan anda, atau masalah yang sedang anda hadapi saat berlatih biola?, lihat dengan teliti saat menyaksikan seseorang bermain biola, kemudian analisahlah apa yang menjadi kendala anda.
4. Dan bandingkan ketika anda sedang berlatih didepan cermin, apa bedanya?.
Anda tidak ingin membuat kesalahan dalam berlatih bukan?, latihan dengan waktu yang berlebihan bisa berakibat fatal bagi tubuh kita, apalagi tanpa pemanasan. Sangat disayangkan bila kita baru berumur sekitar 30 s/d 40 tahun sudah terkena Sindrom (semacam strok).
@ Pelemasan
Sebelum dan sesudah berlatih, sempatkan diri untuk melakukan pelemasan otot (bisa seperti senam), untuk melepaskan ketegangan.
@ Istirahat
meskipun kita merasa kuat dan mampu, batasi waktu latihan dan tetap konsisten dengan durasi tersebut.
Saat merasa lelah (pegal) sebaiknya simpan rasa penasaran kita untuk keesokan harinya. Jangan tunggu sampai bagian tubuh benar-benar sakit baru berhenti. Jika ini menjadi kebiasaan, itu adalah kebiasaan buruk. Anda hanya akan melukai diri sendiri pada masa yang akan datang.
Contoh yang terjadi saat kita lelah adalah : tanpa sadar tubuh akan membungkuk. Jika latihan terus dilanjutkan, anda akan memelihara kebiasaan “bungkuk” ini.
@ Rileksasi
Buatlah latihan rileksasi sebagai rutinitas, untuk membiasakan diri tetap rileks, karena hal ini akan terus terbawa saat tampil di depan publik.
@ Menulis
Susahnya, karena banyak yang harus kita ingat, mulai dari posisi tangan, lengan, kepala, dan lainnya, jika memang anda tidak mudah / tidak mau untuk mengingatnya, ada 2 cara mengatasinya :
[1] – Tuliskan poin-poin penting dengan huruf yang besar (pada kertas minimal ukuran A4) agar mudah dibaca, dan tempelkan pada tempat yang dapat terlihat dengan jelas pada saat anda berlatih (tidak perlu malu pada teman yang berkunjung).
Apa yang telah dituliskan, lakukan selama beberapa waktu sampai anda yakin bahwa anda dapat mengingatnya, dan sudah melewatinya. Kemudian, gantilah tulisan dengan poin-poin lainnya, tetapi jangan membuang tulisan yang lama, karena suatu saat akan dibutuhkan.
[2] – Anda memang membutuhkan guru, untuk selalu mengingatkan.
@ Tetaplah Bernafas :D
Menyadari bahwa kita sedang bernafas, sebab, kita sering menahan nafas (tanpa sadar) karena terlalu serius atau tegang, dan ketika sadar, segera kita akan menarik nafas yang panjang lalu menghembuskannya dengan kuat.
@ Step by Step, (satu demi satu)
Latihan bukan sekedar mengulangi hal yang sama, tetapi kita harus sadar dan rasakan apa yang sedang kita “latih”. Apakah tangan kanan?, pergelangan?, tangan kiri?, jari?, atau kepala dan dagu?, dan apa saja yang menjadi pusat pemikiran anda saat itu.
Pisahkan poin berlatih. Fokuskan satu hal terlebih dahulu, misalnya : jika tangan kanan yang menjadi masalah anda, jangan pikirkan bagian lainnya ; atau, jika bahu / dagu anda mengganggu pikiran anda, fokuskan dulu ke situ.
@ Tangga Nada sepanjang hayat
Jangan tercengang…, ini termasuk salah satu teknik pemanasan, dan termasuk “kunci” dalam bermain alat musik apapun, terutama pada instrumen gesek seperti biola, atau alat musik lain yang tidak menggunakan pembatas nada. Ingin menjadi pemain biola yang baik? Tangga Nada adalah teknik dasar yang harus terus dilatih selama anda masih ingin tetap tampil prima.
@ Tidak Boleh Malu
Buang jauh-jauh rasa malu, minder dan perasaan sejenisnya. Hal ini hanya akan menghambat anda untuk maju. Kebiasaan seorang pemula saat belajar biola adalah :
karena takut didengar tetangga karena mainnya masih “fales”, akhirnya kita memainkkannya dengan sangat-sangat lembut (hanya dia yang bisa mendengar).
Coba bandingkan . . . mana yang lebih dahsyat menurut anda, barmain salah/fales didengar oleh tetangga sendiri tanpa melihat anda sedang berlatih, ataukah salah/fales saat anda sudah tampil di tempat umum, dimana banyak orang sedang melihat anda? :D
@ Melatih ketepatan nada (intonasi) pada biola
jika anda tidak memiliki tuner digital, maka tips untuk melatih intonasi adalah bernyanyi (do-re-mi-fa-so-la-si-do) sambil memainkan tangga nada. Lain kata : nyanyikan dengan pelan – do-re-mi-fa-so-la-si-do – bersamaan saat jari menekan senar (berlatih tangga nada).
Ini mungkin hanya sugesti bagi anda, tapi bagi saya nada–nada (do-re-mi-fa-so-la-si-do) yang sedang / biasa kita nyanyikan, akan memerintahkan jari kita agar menekan senar pada tempatnya (membunyikan nada dengan benar). Kata lainnya adalah : suara adalah penuntun jari, jadi, tuntunlah jari anda dengan suara anda.
@ Sering-seringlah menonton video atau pertunjukan permainan biola.
Ketika menyaksikan sebuah pertunjukan live, atau sebuah rekaman video, jangan hanya sekedar mendengar bunyinya, atau melihat aksi panggungnya, dan lain sebagainya. Tetapi, (jika anda berniat belajar) :
1. Perhatikan dengan seksama bagaimana gerak tangannya?, baik itu tangan kanan maupun tangan kirinya : bagaimana posisi siku, lengan atas, pergelangan, dan mungkin jarinya, dan lain sebagainya.
2. Bagaimana postur tubuhnya ketika berdiri ataupun duduk?
3. Apakah yang menjadi pertanyaan anda, atau masalah yang sedang anda hadapi saat berlatih biola?, lihat dengan teliti saat menyaksikan seseorang bermain biola, kemudian analisahlah apa yang menjadi kendala anda.
4. Dan bandingkan ketika anda sedang berlatih didepan cermin, apa bedanya?.
Belajar Biola 10 – Pertanyaan Anda?
Penjelasannya “si-A” kok berbeda dengan “si-B”?
Saya sadar, bahwa yang pengunjung di blog ini bukan saja orang awam, tetapi mungkin juga para violinist serta musisi hebat lainnya.
Mungkin cara penyampaian saya berbeda dengan apa yang dikatakan orang lain / guru anda, atau jika anda sudah pernah mengikuti kursus / saat ini anda juga sedang mengikuti kursus, maka, apa yang dikatakan guru anda (guru biola), atau mereka yang menguasai teknik bermain biola dengan baik, 99% adalah benar. Tujuan setiap guru adalah sama, tetapi berbeda dari segi penyampaiannya.
Segi penyampaian inilah yang perlu disimak baik-baik, jadi, kumpulkanlah informasi dari berbagai sumber, agar anda memiliki referensi yang cukup untuk menyimpulkan maksud sebuah penyampaian / pernyataan, agar tidak terjadi kesalahpahaman.
Saya kurang mengerti maksud “sebuah” kalimat / kata
Jika anda memiliki pertanyaan atau ada penjelasan yang kurang dipahami, tentunya saya tidak akan sanggup membantu semuanya lewat tulisan, sebab ada hal-hal terntu yang memang hanya bisa dipahami dengan praktik langsung (ada guru sebagai penuntun).
Kenapa tidak dibuatkan sekalian video penuntunnya?
Dalam hal ini memang tidak saya sediakan karena “beberapa alasan” dan sejumlah pertimbangan, salah satunya adalah masalah media perekaman, dan… perangkat keras maupun perangkat lunak yang memadai.
Kenapa saya belum/tidak diajarkan teknik “ini” ya?
Poin ini khusus untuk anda yang sudah/sedang mengikuti kursus (berguru), atau sudah pernah mengikuti kursus.
Setiap instruktur (pengajar), memiliki taktik berbeda dalam membentuk seseorang menjadi pemain biola yang baik. Apa yang didahulukan mereka saat mengajar, tentunya melihat kemampuan dan kebutuhan anda, jadi jangan kecewa dulu jika anda belum diajarkan teknik tertentu, karena semua akan tiba pada waktunya.
Selamat Berlatih, Semoga Sukses
Saya sadar, bahwa yang pengunjung di blog ini bukan saja orang awam, tetapi mungkin juga para violinist serta musisi hebat lainnya.
Mungkin cara penyampaian saya berbeda dengan apa yang dikatakan orang lain / guru anda, atau jika anda sudah pernah mengikuti kursus / saat ini anda juga sedang mengikuti kursus, maka, apa yang dikatakan guru anda (guru biola), atau mereka yang menguasai teknik bermain biola dengan baik, 99% adalah benar. Tujuan setiap guru adalah sama, tetapi berbeda dari segi penyampaiannya.
Segi penyampaian inilah yang perlu disimak baik-baik, jadi, kumpulkanlah informasi dari berbagai sumber, agar anda memiliki referensi yang cukup untuk menyimpulkan maksud sebuah penyampaian / pernyataan, agar tidak terjadi kesalahpahaman.
Saya kurang mengerti maksud “sebuah” kalimat / kata
Jika anda memiliki pertanyaan atau ada penjelasan yang kurang dipahami, tentunya saya tidak akan sanggup membantu semuanya lewat tulisan, sebab ada hal-hal terntu yang memang hanya bisa dipahami dengan praktik langsung (ada guru sebagai penuntun).
Kenapa tidak dibuatkan sekalian video penuntunnya?
Dalam hal ini memang tidak saya sediakan karena “beberapa alasan” dan sejumlah pertimbangan, salah satunya adalah masalah media perekaman, dan… perangkat keras maupun perangkat lunak yang memadai.
Kenapa saya belum/tidak diajarkan teknik “ini” ya?
Poin ini khusus untuk anda yang sudah/sedang mengikuti kursus (berguru), atau sudah pernah mengikuti kursus.
Setiap instruktur (pengajar), memiliki taktik berbeda dalam membentuk seseorang menjadi pemain biola yang baik. Apa yang didahulukan mereka saat mengajar, tentunya melihat kemampuan dan kebutuhan anda, jadi jangan kecewa dulu jika anda belum diajarkan teknik tertentu, karena semua akan tiba pada waktunya.
Selamat Berlatih, Semoga Sukses
Langganan:
Postingan (Atom)